"Perusahaan balet kita memiliki harta karun terbesar." Karen Shaner, seorang balerina dengan paras cantik dan bakat alami. Karen, yang dulunya bunga yang mulia, berpaling kepada seorang sponsor untuk menyelamatkan perusahaan tari yang runtuh akibat defisit keuangan. Dan di saat sponsor itu mengungkapkan niat jahatnya dan mencoba mengganggunya, ia menerima bantuan dari Duke Acturus, pahlawan Gloretta. "Datanglah ke pelukanku, Nona yang malang." "Terima kasih, Tuan yang menikmati kemalangan orang lain." Acturus, yang ditekan oleh keluarganya untuk menikah, dan Karen, yang membutuhkan investor dan pelindung untuk perusahaan balet. Keduanya memulai hubungan kontrak untuk saling memanfaatkan, tetapi "Bagaimana jika itu hanya mimpi yang sekilas? Saat bersamamu, aku merasa seperti sedang bermimpi." Hubungan yang awalnya kebohongan perlahan menjadi tulus. Lalu suatu hari, Acturus menemukan duri yang disembunyikan Karen di balik kelopaknya. ** "Katakan kau tidak melakukannya, bahwa kau dituduh secara salah." "Acturus." Mendengar suara lembut Karen, Acturus merasa ingin melarikan diri. Karen Shaner yang terkutuk itu, bahkan saat ini, luar biasa cantiknya. Cukup untuk rela menanggung penghinaan atas kenyataan ini. "Seandainya aku tak pernah bermimpi seperti itu." Acturus mengarahkan laras senapan sedingin es ke dahi Karen. Bang! Itu adalah akhir dari momen yang seindah mimpi.