Oh Seungpyo, yang tidak pernah kehilangan posisi pertama di sekolah menengah pertama, terkejut ketika ia terdorong ke posisi kedua untuk pertama kalinya di sekolah menengah atas.

Nilai akhirnya adalah peringkat kedua di seluruh sekolah. Meskipun semua orang memuji nilainya, baginya, itu adalah simbol penghinaan. Tidak peduli seberapa keras ia berusaha, ia tidak bisa mengalahkan Ryu Jaemin, yang selalu menjadi yang pertama. Seungpyo, yang selalu merasa puas dengan menjadi yang terbaik, merasakan kekalahan dan rasa rendah diri yang pertama karena Jaemin.

Pada suatu malam yang hujan, ketika akan mengantarkan payung pada kakaknya, Seungpyo tiba-tiba menabrak Jaemin, yang muncul entah dari mana dari sebuah bangunan yang ditinggalkan.

“Oh Seungpyo, maaf. Aku harus pergi ke kelas akademiku, jadi aku akan pergi dulu.”

“Oh... baiklah. Jaga dirimu.”

Pada saat Seungpyo yang kebingungan, yang menyapanya secara tak terduga, mengangkat telepon yang dia jatuhkan.

[* Balasan telah diposting.]
“Hmm?”

Layar yang seharusnya berwarna hitam, menyala terang, dan Seungpyo melihat notifikasi dari desain aplikasi yang tidak dikenalnya. Ia menyadari bahwa ponselnya telah tertukar dengan milik Jaemin, yang sudah menghilang.

“Sial, apa ini?”