“Balas dendam pada tuan rumah besar!” Albert, yang memasuki rumah besar itu dengan menyamar sebagai pelayan untuk membalas kematian ayahnya. Tuan Rumah Besar, yang wajahnya rusak parah karena upaya menjaga garis keturunan keluarga tetap murni karena hubungan incest. Rumor mengatakan bahwa semua orang yang bekerja di rumah besar itu tampak persis seperti tuannya. Guntur dan kilat menggelegar di malam hari saat dia menyelinap ke kamar Tuan – tetapi saat dia melihat wajahnya, jantungnya mulai berdebar, dan seolah tersihir dia menempelkan bibirnya ke bibir Tuan. “Mengapa aku merasa tertarik padamu seperti takdir?”